DAKWAH THULABIYAH
Resume: Risalah Dakwah Thulabiyah (Drs. Mahfudz Siddiq)
Peranan gerakan mahasiswa sangat menentukan dalam sejarah pergolakan dan perubahan sosial di banyak negara. Dengan keberanian dan semangat yang ada mahasiswa mampu mengukir sejarah perjuangan di berbagai benua di dunia (Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dsb). Dalam perjuangannya tidak selalu diakhiri dengan kemenangan. Tetapi ide-ide perjuangan mahasiswa akan terus hidup sampai kemenangan diraih oleh para penerus dan pendukung gerakan ini.
Benang merah perlawanan
Titik-titik persamaan gerakan mahasiswa di seluruh dunia :
- lahir dari kondisi masyarakat di mana tidak sesuai dengan cita-cita Negara dan harapan masyarakat.
- merespon situasi tersebut atas dasar kesadaran moral, tanggung jawab intelektual dan pengabdian sosial.
- pelopor dari aksi perlawanan yang memicu tampilnya dukungan serta aksi-aksi sejenis.
- modelnya terorganisir dan radikal yang dilandasi oleh ideologi atau keyakinan terhadap sistem nilai tertentu.
- perlu beraliansi dengan unsur-unsur gerakan lain agar tercapainya tujuan perjuangan.
- tahapan sasaran perjuangan: tuntutan otonomi dan kebebasan mimbar kampus, sikap kritis terhadap kebijakan pembangunan, tuntutan dan tekanan terhadap pemerintahan yang otoriter, penggulingan rezim yang berkuasa, dan mendorong demokratisasi oleh pemerintahan baru.
Sejarah Dakwah Islam dan Peranan Pemuda
Pemuda merupakan tulang inti perjuangan dakwah. Banyak sekali cerita tentang para pemuda dalam Al-Qur’an seperti Nabi Ibrahim muda yang cerdas dan kritis terhadap kemapanan ideologi yang telah menyesatkan kaumnya, Raja Daud muda dengan keberanian terhadap rezim tirani Jalut, tentang ashabul Ukhdud yaitu sekumpulan pemuda yang memberontak kekuasaan kuffar di tengah ketidakberdayaan masyarakat, cerita tentang Ashabul Kahfi, Nabi Yusuf muda, dan cerita spektakuler Nabi sepanjang masa Muhammad SAW.
Rahasia Kekuatan Pemuda
Rahasia kekuatan para pemuda dalam Al-Quran yaitu :
1. Qowiyyun Amin (sosok yang kuat dan dipercaya)
2. Hafidzun ‘Aliim (mampu memelihara atau menjaga dan berpengetahuan luas)
3. Bastolan fil-‘Ilmi wal-‘Jismi (unggul pada kekuatan ilmu dan fisik)
4. Raufun Rahiim (santun dan pengasih)
Lima faktor prinsipil dalam mengorganisasi kekuatan perjuangan:
- faktor kekuatan asas perjuangan (Aamanuu bi-Rabbihim), Iman kepada Allah SWT.
- faktor kekuatan konsep dan metode perjuangan ( wa-Zidnaahum Hudaa), bersumber dan merujuk kepada petunjuk Allah SWT
- faktor kekuatan persatuan (wa-Rabathna ‘ala Quluubihim), semangat persatuan dan keterikatan yang mencakup persatuan hati (‘Amal Jama’i). dari keterikatan hati akan lahir semangat kebersamaan (ruhul-jama’ah), semangat persaudaraan (ruhul ukhuwah), semangat berkorban (ruhul hadzl wal-tadhiyah). Solidaritas personal dan organisasi ( matanalul afrad wat-tanzhim) serta keyakinan akan kemenangan (al-yaqin ‘alan nashr wal-fath)
- faktor kekuatan sikap dan sisi perjuangan (idz Qaamuu), yaitu mauqif (sikap yang jelas dan tegas), bisa menghimun dan mengelola sumber-sumber kekuatan)
- faktor kekuatan aksi dan opini, yang akan efektif manakala : memiliki isu sentral “la Ilaha Illa-Llah”, konsistensi misi, imunitas kepentingan perjuangan dimana proses perjuangan dilandasi aqidah, fikrah dan manhaj, kesinambungan aksi dan opini yang luas (mustamirah).
Tujuan dan sasaran dakwah Thulabiyah
Tujuan dakwah Islam :
- Membangun kembali identitas Islam pada masyarakat muslim yang tercermin dalam keyakinan dan kepribadiannya sebagai individu muslim.
- merangakai kembali unsur-unsur persatuan, persaudaraan dan kekuatan Islam untuk membangun Ummatan Wahidah.
- mengokohkan fikrah dan syariat Islam dalam semua sistem kehidupan umat untuk melahirkan Khairu Ummah.
- mengembalikan peran ummat sebagai guru dunia dan mercusuar peradaban umat manusia sehingga Islam menjadi rahmatan lil ‘alamin.
- terbangunnnya kesadaran dan pemahaman Islam secara meluas di tengah-tengah masyarakat melalui jalan pendidikan, pengajaran, dan media massa.
- terbangunnya institusi keluarga islami di tengah masyarakat muslim yang berperan sebagai madrasah pencetak generasi islam dan unsur inti pebentukan masyarakat islami
- berkembangnya pemikiran dan budaya islami yang mewarnai berbagai gerak kehidupan masyarakat secara kolektif.
- berkembangnya berbagai infrastruktur dan institusi ynag bekerja berdasarkan prinsip-prinsip ajaran islam, termasuk pola interaksi manusianya.
- terbangunnya iklim persaudaraan, solidaritas dan kerjasana antar unsure-unsur umat Islam, serta iklim kebersamaan dan toleransi denen unsur-unsur umat lainnya.
- berjalannya kekuasaan secara efektif untuk mengembangkan kemaslahatan masyarakat dan memeliharanya dari berbagai bentuk kerusakan yang mengancamnya.
- Terbangunnya ruh persaudaraan islam internasional dan kerjasama di berbagai bidang untuk memajukan peradaban negeri-negeri muslim.
- kokohnya eksistensi dan peran dunia Islam dalam percaturan peradaban global.
Hal yang khusus dari dakwah thulbiyah adalah segmentasi unsur kekuatan yang dihimpunnya yaitu kalangan pelajar dan mahasiswa.
Kekhususan dakwah thulabiyah meliputi:
- Secara sosio demografis : kounitas kaum muda, terdidik, idealis, dinamis, terbuka dan progresif.
- wilayah akademik dan peran intelektualnya : komunitas yang bergumul dengan pemikiran, mengkritisi realitas sosial sebagai objek kajian dan merespon dinamika kehidupan masyarakat.
- peluang mobilitas vertikal dan horizontal dalam wilayah sosial, ekonomi, dan politik : para pemuda dalam siklus hidupnya memiliki kesempatan dan kemampuan untuk bergerak di masyarakat bawah dalam bentuk aktivitas pengabdian bergerak ke lingkungan profesi dan dan pelaku ekonomi, serta birokrasi dan organisasi-organisasi politik.
- membangun sekolah dan kampus sebagai unsure kekuatan dakwah dan perubah di tengah-tengah masyarakat, serta mencetak tokoh-tokoh intelektual muslim.
- mengembangkan pemikiran dari opini yang ilimiah dan objektif dalam dinamika kehidupan sosial politik dan kebudayaan masyarakat menuju pemangunan peradaban islami.
- mengokohkan langkah-langkah perubahan sistemik di berbagai bidang kehidupan, agar sejalan dengan nilai dan prinsip ajaran islam.
- mengembangkan bangunan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat dan unggul untuk mendukung perwujudan proyek peradaban umat.
- mengembangkan wacana strategis keumatan untuk mendorong terwujudnya persatuan umat dan eksistensi umat di percaturan peradaban global.
Penjabaran sasaran-sasaran operasional dakwah tulabiyah.:
- terbangunnya secara luas kesadaran dan pemahaman islam di kalangan masyarakat sekolah dan kampus
- tersiapkannya kader-kader dakwah thulabiyah yng siap mengemban misi keilmuan, keintelektualan, dakwah dan peran-peran perubahan.
- terbangunnya iklim kehidupan keilmuan dan kebebasan dakwah di sekolah dan kampus
- terberdayagunakannya secara efektif dan efisien berbagai sarana untuk pengembangan dakwah, pembangunan pemikiran dan opini islami serta untuk penyadaran dan pendidikan politik masyarakat.
- berkembangnya berbagai infrastruktur gerakan intra maupun ekstra untuk mengefektifkan wilayah pengaruh dan memperbesar kekuatan perubah bagi misi dakwah Islam.
- terbangunnya hubungan dan kerjasama sengan barbagai unsur yang memungkinkan bagi perwujudan sasaran-sasaran kerja di bidang keilmuan, profesi, dakwah dan sosial politik.
Integritas amal dakwah thulabiyah
Integritas terwujud dalam bentuk:
- adanya keterpaduan dan sinkronisasi sasaran-sasaran tahapan yang dicanangkann dakwah thulabiyah dengan sasaran dakwah secara umum.
- adanya komunikasi, koordinasi dan evaluasi yang kontinu dan integratif antara dakwah thulabiyah dengan harakah islamiyah.
- adanya proyeksi dan pengarahan SDM dakwah yang jelas dan terencana bagi penyiapan penyiapan aktivis dakwah thulabiyah dan pengembangan dakwahnya
- adanya proyeksi dan pengarahan yang jelas san terencana dalam mentransformasi mobilitas vertikal aktifis dakwah thulabiyah ke wilayah kemasyarakatan, profesi, dan politik.
- disepakatinya ruang aktivitas yang lebih luas dan besar bagi dakwah thulabiyah untuk mengembangkan wilayah pengaruh dakwahnya.
- tersedianya program bersama bagi peningkatan dan pengembangan kualitas dakwah thulabiyah di berbagai bidang.
Kenapa harus pelajar dan mahasiswa?
Karena di dalam diri mereka terdapat:
- kekuatan pemuda
- memberi tanpa berpihak
- kelompok yang selalu bekerja
- pria dan wanita
- syuro tanpa sikap diktator
- bersifat internasional
Mata rantai medan dakwah thulabiyah
dakwah ini dimulai dari tingkat SMP, SMA, dan dilanjutkan di perguruan tinggi.
Urgensi dakwah kampus karena:
- kampus tempat berkumpulnya para pemuda untuk waktu yang cukup lama
- mahasiswa adalah kelompok pilihan di tengah masyarakat
- kampus merupakan gudang ilmu dan rumah untuk penelitian.
- dakwah kampus merupakan wadah paling strategis bagi pencetakan kader dan melahirkan pemimpin
- gerakan mahasiswa adalah aktivitas paling luas di dunia
- kampus adalah lingkungan yang terbuka dan bebas bagi berbagai bentuk pengembangan
- mahasiswa memiliki ruang interaksi dan mobilitas yang luas, baik vertikal maupun horizontal
- mahasiswa adalah calon-calon orang tua masa depan bagi generasi pelanjutnya.
Orientasi kerja dakwah kampus:
- Pencetak kader Islam
- pendayagunaan kader-kader harakah islamiyah
- pengembangan basis kekuatan
- pengokohan lembaga dan organisasi dakwah kampus
- pengembangan proyek-proyek keilmuan dan teknologi islami
- perluasan dan penguatan peran-peran sosial politik
- penggalangan kerjasama berskala luas
Output yang diharapkan dari dakwah kampus :
- kader-kader islam dalam berbagai fungsi dan peran sosialnya : ilmuan, intelektual, da’I, professional, pemimpin
- organisasi dakwah kampus yang solid dan berpengaruh
- berbagai media masa yang efektif dalam penyebarluasan opini, pemikiran, dan kebudayaan Islam.
- Iklim kehidupan kampus yang dinamis dan terbuka
- jaringan dakwah kampus yang luas dan efektif
Manajemen dakwah thulabiyah
Tujuan manajemen dakwah :
- mengganikan prinsip prasangka dan perkiraan menjadi ilmu dan keyakinan dalam amal
- menciptakan keserasian dalam gerak kolektif
- merealisasikan prinsip ta’awun dan amal jama’i
- memberi ruang bagi pengembangan diri.
Prinsisip-prinsip manajemen dakwah :
- satu visi satu misi
- keterikatan individu dengan tujuan bersama
- satu kepemimpinan
- kepemimpinan yang bertanggung jawab
- rantai kepemimpinan
- pembagian kerja
- ketepatan dan ketetapan jabatan/tugas.
- kedisiplinan
- sentralisasi dan otonomi
- ketepatan / proporsionalitas
- obyektivitas
- inisiatif dan konstruktif
- penghargaan
- keprajuritan dan loyalitas
- perencanaan: menghitung potensi SD, menentukan kebijakan dan tujuan umum, menyusun skala prioritas, menentukan sarana, menentukan batasan waktu, merencanakan anggaran dan kebutuhan
- pengorganisasian: pembagian tugas, penentuan tanggungjawab, penentuan wewenang, peningkatan kemampuan elemen menejerial.
- pengarahan dan dorongan: membuka saluran informasi dan hubungan, membangun hubungan berkesinambungan, meningkatkan kondisi manawiyah, memberi contoh dan teladan, memberi ruang inovasi dalam sarana dan prndekatan.
- kontrol dan evaluasi: menentukan standar ukuran evaluasi, melakukan supervise pelaksanaan dan koreksi.
Perencanaan strategis dakwah adalah setiap upaya terstruktur dan efektif untuk mencapai kemampuan dan kerja, yang dapat menggambarkan hakikat sebuah lembaga, apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu harus dilakukan.
Tarbiyah islamiyah dalam dakwah thulabiyah
Urgensi tarbiyah islamiyah :
Ada dua tugas besar yang diberikan Islam kepada setiap manusia, yaitu : beribadah kepada Allah SWT dan menjalankan fungsi kekhalifahan di muka bumi.
Tujuan tarbiyah Islamiyah :
Membentuk manusia untuk mau dan mampu beribadah kepada Alah SWT dan menjalankan fungsi kekhalifahannya di muka bumi.
Sasaran tarbiyah thulabiyah :
- Ahdaf marhaliyah (sasaran-sasaran yang ditahapkan)
- tadarujjiyah ( proses yang bertahap namun berkesinambungan)
- waqi’iyah ( sasaran yang ditetapkan juga mempertimbangkan realitas)
- Tarbiyah ta’limiyah (tahmidiyah) : fase awal interaksi dakwah yang bersifat umum dan terbuka, untuk membentuk suluk dan akhlaq islami serta wawasan dasar keislaman.
- Tarbiyah Takwiniyah : proses tarbiyah di fase lanjutan interaksi dakwah yang bersifat khusus untuk mengokohkan kepribadian islami dan membentuk kepribadian da’i.
- Tarbiyah Tanfidziyah : proses tarbiyah di fase pelaksanaan kerja dakwah yang bersifat khusus untukmembekali dan menigkatkan kemampuan kerja dakwah para aktifis.
- Salimul-aqidah (aqidah yang bersih)
- shahibul-ibadah (ibadah yang benar)
- Matinul-Khuluq (akhlak yang kokoh)
- Qawiyyul-jism (tubuh yang kuat)
- Mutsaqqaful-fikri ( wawasan pemikiran yang luas)
- munazhamun fi syu’nihi (tertata segala urusannya)
- Qadirun ‘alal-kasbi (mampu menghidupi dirinya)
- Mujahidun li-nafsihi (bersungguh-sungguh atas dirinya)
- Nafi’un li-Ghairihi (bermanfaat bagi orag lain)
Politik dakwah Thulabiyah
Politik dakwah : garis-garis besar yang harus dijalankan oleh amal thulaby untuk mencapai sasarannya. Oleh karena itu, keberadaan politik dakwah thulabiyah mutlak diperlukan untuk membingkai kerja, dan melindungi amal thulaby dari penyimpangn internal dan eksternal.
Banyak sekali problematika yang dihadapi seputar dakwah thulabiyah. Diantara Qadhaya yang muncul :
- Kurangnya aktifis dakwah dalam jumlah yang cukup untuk melaksanakan seluruh program-program dakwah
- melemahnya komitmen dan produktifitas amal dakwah para aktifis
- rendahnya kualitas menejemen kerja dan kepemimpinan
- kesulitan rekruitmen objek dakwah karena kendala akademik dan lainnya
- lemahnya tingkat penguasaan amal dakwah khususnya dlama aspek manhaj dan sarana tarbiyah.
- macetnya proses kaderisasi dan kesinambungan kerja dakwah
- kesulitan mengoptimalisasi kerja-kerja kelembagaan dan mobilisasi unsur pendukung
- adanya tarik menarik kepentingan antra amal tharbawi dengan amal da’awi lainnya
- tersedotnya sebagian besar potensi dakwah untuk amal siyasi
- lemahnya kemampuan komunikasi dan kompetisi dengan unsur-unsur gerakan lain
Prinsip yang diharapkan mampu membantu penyelesaiannya adalah :
- mengenali medan dakwah sebaik mungkin dan mengenali potensi kekuatan dakwah seobjektif mungkin.
- mencatat persoalan-persoalan yang dihadapi, bicarakan secara seksama dalam forum rapat koordinasi dan evaluasi rutin
- tugaskan orang-orang tertentu yagn komprehensif menganalisis qadhaya dan merumuskan rekomendasi solisinya.
- menetapkan mekanisme pemecahan masalah berdasarkan : bobot dan skala masalah, level dan lingkup munculnya masalah, jenjang otoritas penanganan masalah, pola supervise dan evaluasi penganganan masalah, dokumentasi, syuro untuk pemecahan masalah, mengemukakan pandangan, bersikap tsiqah.
0 komentar: